Training of Trainers dalam rangka program Strengthening Legal Education in Eastern Indonesia
Pada tanggal 3 – 8 februari Van Vollenhoven Institute, Leiden University dan KIT Amsterdam mengadakan pelatihan di Universitas Pattimura Ambon dalam rangka Program Strengthening Legal Education in Eastern Indonesia (SLEEI). Program SLEEI bertujuan untuk mengembangkan pendidikan hukum di empat universitas di Indonesia: Universitas Kristen Wira Wacana (Unkriswina, Waingapu), Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW, Kupang), Universitas Pattimura (UNPATTI, Ambon), dan Universitas Mataram (UNRAM). Pertemuan ToT tersebut bertujuan untuk mendesain sebuah tailor-made training bersama-sama dengan perwakilan fakultas atau departemen hukum dari setiap universitas tersebut. Kehadiran para dekan dari UKAW (Dr. Melkianus Ndaomanu), Unkriswina (Dr. Nugrohowardhani), dan UNRAM (Dr. H. Hirsanuddin) dalam pelatihan ini menunjukkan komitmen dan ekspektasi yang tinggi dari universitas tersebut bahwa program ini akan menghasilkan buah yang baik.
Program SLEEI, yang didanai oleh Orange Knowledge Fund NUFFIC-Neso, Belanda, memiliki 5 focal points untuk dikembangkan dalam pendidikan hukum, yaitu: legal skills, teaching methods, curriculum development, legal ethics dan gender. Terlibat dalam program SLEEI adalah beberapa pelatih dari Belanda: Prof. Adriaan Bedner dari Van Vollenhoven Institute, Leiden Law School sebagai akhli legal skills, Dr. Jacqueline Vel juga dari Van Vollenhoven Institute sebagai akhli legal ethics; Drs Daan Romein dari ICLON, Leiden University, sebagai akhli teaching methods dan pengembangan kurikulum; dan Lieselotte Heederik Msc, MA (independent consultant) sebagai akhli gender. Turut hadir sebagai program manager SLEEI dari KIT Amsterdam adalah Dr. Laurens van Veldhuizen. Selain pelatih dari Leiden University dan KIT, akhli dari berbagai universitas di Indonesia juga menjadi trainer, termasuk Dr. Stijn Cornelis van Huis dari Business Law BINUS, Dr. Rikardo Simarmata dan Dr. Sri Wiyanti Eddyono dari FH UGM, Dr. Herlambang P. Wiratraman dari FH Universitas Airlangga, Dr. Widodo Dwi Putro dari FH Universitas Matraman dan Bivitri Susanti S.H., LL.M dari STH Jentera.
Acara SLEEI di Ambon terdiri dari dua bagian: pelatihan dan konsinyering. Setelah mengikuti pelatihan yang deberikan oleh ahli luar dan dalam negri, perwakilan dosen hukum dari keempat universitas (UNKRISWINA, UKAW, UNPATTI dan UNRAM) bersama-sama dengan para akhli dan pelatih mendesain sebuah tailor made training serta sebuah rencana pengembangan kurikulum yang mancakup 5 focal point dari program SLEEI yang dapat diselenggarakan pada universitas masing-masing. Pelatihan SLEEI di Ambon menarik perhatian di kota Ambon. Pada tanggal 5 februari peserta pelatihan SLEEI diundang untuk silaturahmi dan makan bersama dengan Walikota Ambon Richard Louhenapessy. Pada hari berikutnya (6/2) peserta SLEEI diundang Sekretaris Kota, A. G. Latuheru untuk makan bersama di restoran Sari Gurih.
Acara Training of Trainers akan berlanjut dengan training pada setiap dari empat universitas yang terkait dalam program SLEEI. Semoga training tersebut dapat mencapai tujuannya: strengthening of legal education in Eastern Indonesia (***).
