Kajian Semiotika Hukum Dalam Menembus Mitos Di Balik Tanda-Tanda Lalu Lintas Di Kota Bandung Dan Medan (2013)

(Penelitian dan Mahasiswa – Hibah Mandiri Binus University Tahun 2013)

Peneliti:

Dr. Shidarta, SH., M.H

Habibi Muhammad (Mahasiswa Business Law)

ABSTRAK

Format hukum pada hakikatnya adalah tanda-tanda (signs), mulai dari tulisan, ucapan verbal, gambar, warna, sampai pada gestur tubuh. Tanda adalah objek kajian dalam semiotika. Oleh sebab itu, kendati tidak banyak dilakukan di Indonesia, kajian semiotika hukum sebagai bagian dari penelitian kualitatif, sebenarnya sangat penting artinya bagi pengembangan metodologi penelitian hukum. Kajian semiotika hukum dalam penelitian ini mengambil objek tanda-tanda lalu lintas. Kata “tanda lalu lintas” dalam hal ini mengandung makna lebih luas meliputi teks undang-undang (khususnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan) dan berbagai perlengkapan jalan (khususnya rambu lalu lintas). Objek kajian ditelaah dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes, mengingat teori ini diproyeksikan akan mampu membawa telaahan sampai ke tingkat mitos. Persoalan kuncinya adalah: apa saja mitos-mitos yang tersembunyi di balik tanda-tanda lalu lintas itu? Untuk menjawab pertanyaan ini diperlukan pengumpulan data dari kota-kota yang memiliki karakteristik sebagai kota dengan latar belakang budaya yang berbeda, namun menampung mobilitas orang dan kendaraan yang tinggi, yaitu kota Bandung dan Medan. Analisis sampai ke mitos tersebut diharapkan dapat mengungkapkan banyak hal, antara lain berupa kritik terhadap kelemahan sistem penandaan lalu lintas dan implikasinya terhadap berbagai dimensi sosial budaya dalam penafsiran hakikat makna tanda-tanda hukum tersebut. Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk “menghidupkan” tipe kajian semiotika dalam studi ilmu hukum, atau paling sedikit sebagai contoh konkret sebuah model penelitian semiotika hukum yang sudah selesai dikerjakan. Hasil penelitian ini juga dapat dipakai sebagai materi dasar penyusunan desain penelitian berikutnya dalam rangka menelurkan rekomendasi perubahan kebijakan di bidang hukum berlalu-lintas.

Kata kunci: semiotika hukum, tanda lalu lintas, mitos, budaya hukum.