ILSA BINUS TALK SERIES: PELUANG BERKARIR DI ORGANISASI INTERNASIONAL (WORLD BANK, UNITED NATIONS, & ASEAN)
Pada hari Rabu 29 Juli 2020, International Law Student Association BINUS (ILSA) menyelenggarakan acara ILSA Talk series dengan tema “Peluang Berkarir di Organisasi Internasional: ASEAN, World Bank, United Nations.” Acara yang dilaksanakan melalui aplikasi Zoom dan channel Youtube tersebut dihadiri oleh 400 peserta.
Perbincangan mengenai bekerja di organisasi internasional ternyata banyak dinanti. Nyatanya masih banyak sarjana Indonesia yang tidak mengetahui bagaimana cara meraih peluang mendaftar untuk pekerjaan di organisasi internasional (OI). Mereka menganggap hanya sarjana dengan latar belakang keilmuan tertentu yang bisa bergabung. Padahal, keilmuan yang dibutuhkan oleh OI tak melulu dari jurusan ilmu social, ilmu hukum maupun ilmu politik, tetapi hampir semua bidang keilmuan sedang dicari.
ILSA Talk kali ini dipandu oleh Precia Jacey selaku Kepala Departemen Kajian dan Publikasi ILSA BINUS, sebagai moderator. Pembicara pada ILSA Talk kali ini adalah Avina Nadhila Widarsa, S.Sos, M.Sc. (ASEAN Secretariat), Alief Aulia Rezza, Ph.D (World Bank), dan Diah Ratna Pratiwi, SIP., MA (United Nations). Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pandangan, pengetahuan serta pengalaman dari masing-masing pembicara mengenai proses melamar pekerjaan di OI. Ketiga narasumber tersebut membahas tiga hal mengenai bekerja di OI, yakni; spesifikasi kualifikasi yang dibutuhkan dari masing-masing OI, tantangan terbesar bekerja di masing-masing OI, dan pengalaman yang didapat dari bekerja dalam lingkup internasional.
Para sarjana muda Indonesia memandang bekerja di OI seolah hanya sebagai cita-cita tak berujung belaka. Padahal, saat ini PBB sedang menggalakkan program rekrutmen pegawai professional PBB (United Nations Young Professionals Program/UN YPP) yang tidak mensyaratkan pengalaman kerja, guna menjaring lebih banyak warga negara yang masih belum terwakili (underrepresented) dalam kepegawaian di Sekretariat PBB. Sayangnya, walaupun potensi yang dimiliki masyarakat Indonesia cukup tinggi, informasi mengenai kesempatan untuk bekerja di OI terasa masih kurang. Semoga acara ILSA BINUS ini berhasil untuk menjembati dunia mahasiswa dengan dunia OI. Dengan jumlah peserta yang banyak, minat mahasiswa dan sarjana untuk bekerja di OI ternyata tinggi. (***)
