People Innovation Excellence

TEMBOK BERLIN DAN PINTU DORAEMON DALAM DISERTASI DOKTOR ERNI HERAWATI





Dosen Jurusan Hukum Bisnis (Business Law) BINUS, Erni Herawati, pada tanggal 19 Januari 2023 berhasil menempuh ujian promosi doktor di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Dr. Erni Herawati, S.H., M.Si., M.Kn. dinyatakan lulus dengan predikat “sangat memuaskan” setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul “Implementasi Kebijakan Penguasaan Tanah Perumahan Skala Besar dan Implikasinya terhadap Nilai Tanah dan Masyarakat Kota Tangerang Selatan.” Penelitian disertasi ini dilakukan di bawah bimbingan Promotor Dr. Suparjo, S.H., M.H. dan Ko-promotor Dr. Ratih Lestarini, S.H., M.H. Sebelumnya, penelitian yang dilakukan melalui pendekatan doktrinal dan nondoktrinal ini juga mendapat bimbingan dari Almarhum Prof. Arie Sukanti Hutagalung, S.H., M.Li.

Dalan disertasinya, Dr. Erni Herawati, S.H., M.Si., M.Kn. mencermati ada yang keliru dalam kebijakan penguasaan tanah perumahan berskala besar di Kota Tangerang Selatan yang menjadi lokasi penelitiannya. Di kota administratif ini terdapat tiga pengembang besar, yaitu PT Sinar Mas Land (Bumi Serpong Damai), PT Alam Sutera Realty Tbk (Alam Sutera), dan PT Jaya Real Property (Bintaro). Di luar itu ada ratusan pengembang lain yang berbentuk perseroan terbatas, yayasan, koperasi, dan perorangan. Praktis 80% dari wilayah kota ini memang dibangun melalui peran para pengembang tersebut.

Peneliti berharap kondisi seperti ini dapat berubah, sehingga kesempatan bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendapatkan rumah di Tangerang Selatan juga dapat difasilitasi oleh para pengembang besar ini. Namun, harapan ini tidak mungkin terwujud sepanjang batas maksimal penguasaan tanah untuk perumahan dan permukiman belum diatur secara tegas. Demikian juga apabila kewajiban bagi pengembang berskala besar untuk menyediakan hunian berimbang masih diabaikan, sebagaimana terjadi di Tangerang Selatan.

Di bagian kesimpulan, peneliti menyatakan bahwa ketiadaan kebijakan tentang penguasaan tanah dan nilai tanah di Kota Tangerang Selatan telah memunculkan masalah ketidakadilan. Luasnya okupasi lahan oleh pengembang, menyebabkan terbentuknya kantong-kantong penduduk lokal yang sebagian besar masih dihuni oleh masyarakat Betawi. Batas-bagtas wilayah antara perkampungan lokal dan perumahan skala besar itu secara nyata dapat dilihat dari keberadaan “tembok berlin”. Penduduk di perkampungan lokal yang tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk membeli rumah di perumahan skala besar harus berdesakan tinggal di perkampungan atau membeli rumah sederhana di luar kota Tangerang Selatan.

Dampak buruk dari “tembok berlin” ini tentu menyangkut keterbatasan akses jalan. Akibat tembok ini, masyarakat harus melewati jalan yang cukup jauh untuk dapat keluar/masuk dari dan ke perkampungan. Atas permintaan warga, memang adakalanya dibuka pintu masuk sebagai jalan pintas yang lebih dekat. Hanya saja, lebar pintu ini biasanya hanya cukup dilewati untuk satu sepeda motor. Pada jam-jam sibuk, sering akses jalan tembus sempit yang disebut “Pintu Doraemon” ini menimbulkan antrian sepeda motor yang mengular panjang. Keterbatasan-keterbatasan ini membuat nilai tanah dan harga jual rumah di perkampungan tersebut berpotensi menurun, yang berarti berbanding terbalik dengan nilai tanah di perumahan skala besar. (***)



 


Published at :

Periksa Browser Anda

Check Your Browser

Situs ini tidak lagi mendukung penggunaan browser dengan teknologi tertinggal.

Apabila Anda melihat pesan ini, berarti Anda masih menggunakan browser Internet Explorer seri 8 / 7 / 6 / ...

Sebagai informasi, browser yang anda gunakan ini tidaklah aman dan tidak dapat menampilkan teknologi CSS terakhir yang dapat membuat sebuah situs tampil lebih baik. Bahkan Microsoft sebagai pembuatnya, telah merekomendasikan agar menggunakan browser yang lebih modern.

Untuk tampilan yang lebih baik, gunakan salah satu browser berikut. Download dan Install, seluruhnya gratis untuk digunakan.

We're Moving Forward.

This Site Is No Longer Supporting Out-of Date Browser.

If you are viewing this message, it means that you are currently using Internet Explorer 8 / 7 / 6 / below to access this site. FYI, it is unsafe and unable to render the latest CSS improvements. Even Microsoft, its creator, wants you to install more modern browser.

Best viewed with one of these browser instead. It is totally free.

  1. Google Chrome
  2. Mozilla Firefox
  3. Opera
  4. Internet Explorer 9
Close