PENYULUHAN HUKUM UNTUK PARA GURU DI KOTA PADANG

Kasus-kasus tuduhan kekerasan terhadap siswa, khususnya di jenjang pendidikan dasar dan menengah, akhir-akhirnya ini banyak mengisi pemberitaan. Hal ini menjadi salah satu keprihatinan para guru karena mereka bisa jadi sangat rentan untuk dilaporkan ke aparat penegak hukum karena dipersangkakan melakukan tindakan kekerasan terhadap anak. Topik ini menarik perhatian para guru dalam acara penyuluhan hukum yang dilakukan oleh empat orang dosen Business Law BINUS, yaitu Ahmad Sofian, Bambang Pratama, Shidarta, dan Paulus A.F. Dwi Santo.

Acara penyuluhan ini diikuti sekitar 40 orang guru di bawah koordinasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Padang. Kegiatan berlangsung pada tanggal 4 Februari 2015, bertempat di Gedung SMP Negeri 1, jalan Jend. Sudirman, Padang. Guru-guru yang hadir berasal dari SMP dan SMA.

Selain topik tentang kekerasan terhadap siswa, juga dibawakan penyuluhan tentang hak-hak kekayaan intelektual. Para peserta disadarkan tentang berbagai macam bentuk perlindungan terhadap hak-hak kekayaan intelektual. Mereka mengakui ada juga karya-karya guru dan/atau siswa yang berpotensi untuk dilindungi dengan hak-hak tertentu. Juga ada kemungkinan muncul perilaku di antara para guru yang secara sadar atau tidak sadar dilakukan di dalam pembuatan karya intelektual, sehingga berpotensi untuk dilaporkan sebagai perbuatan melanggar hukum. Salah satunya adalah plagiarisme.

Mengingat Jurusan Business Law BINUS saat ini sudah memiliki dosen-dosen yang berlisensi sebagai konsultan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Ketua Jurusan Business Law BINUS menawarkan kepada guru-guru ini untuk tidak ragu apabila membutuhkan bantuan BINUS mendaftarkan hak kekayaan intelektual mereka melalui jasa para dosen BINUS tersebut. Hal ini sekaligus mempererat kerja sama antara BINUS dan komunitas para guru sekolah menengah di kota Padang khususnya dan Sumatera Barat pada umumnya.

Realisasi kerja sama antara Jurusan Business Law BINUS dan PGRI kota Padang ini adalah untuk pertama kali dilakukan. Padahal, apabila dilihat dari data kemahasiswaan di BINUS, cukup banyak mahasiswa yang kuliah di BINUS berasal dari Padang dan Sumatera Barat, sehingga sudah sewajarnya BINUS juga berkontribusi membagi pengetahuan dan sumberdaya yang dimilikinya untuk kemajuan pendidikan di daerah ini. (***)