DOSEN BINUS DI FORUM “ECPAT INTERNATIONAL”
Dosen tetap Prodi Business Law BINUS, Ahmad Sofian, S.H., M.A., pada tanggal 25-27 Agustus 2014 berkesempatan mengikuti Regional Consultation on Action to Stop the Commercial Sexual Exploitation of Children in East and South East Asia di Taipe, Taiwan. Acara ini diselenggarakan oleh ECPAT Internasional, sebuah organisasi global yang mempunyai misi untuk menghapuskan tindak pidana transnasional eksploitasi seksual komersial anak (Commercial Sexual Exploitation of Children/CSEC). ECPAT internasional tersebar di 75 negara dan dibagi dalam 7 region yaitu Region Asia Timur, Region Asia Selatan, Region Pasifik, Region Amerika Selatan, Region Amerika Latin, Regioan Eropa Timur dan Tengah, dan Region Eropa Barat. Setiap tahun, masing-masing regional mengadakan pertemuan konsultasi untuk membahas isu-isu stretegis yang berkembang, kecenderungan baru kejahatan ini, best pracites, dan legal framework.
Ahmad Sofian adalah Regional Representative to the ECPAT International Board yang mewakili kawasan Asia Timur. Kegiatan di Taiwan ini merupakan pertemuan konsultasi regional dalam rangka menghentikan kejahatan bernuansa bisnis terhadap korban anak di kawasan Asia Timur. Pertemuan regional ini dihadiri oleh 45 orang, berasal dari tuan rumah Taiwan, Indonesia, Thailand, Kamboja, Malaysia, Filipina, Jepang, Korea Selatan, dan Mongolia. Beberapa negara peninjau juga hadir, yakni dari Belanda, Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Inggris, dan Ukraina.Pertemuan dibuka oleh Deputy Director General of the Department of NGO International Affairs, Ministry of Foregn Affairs, ROC Taiwan Mr. Charles Chao-Cheng Li dan Ms. Dorothy Rozga sebagai Direktur Eksekutif ECPAT Internasional.
Dalam forum konsultasi regional ini Ah mad Sofian memberikan presentasi dengan topik “Regional Overview Commercial Sexual Exploitation of Children in East and South East Asia”. Presentasi yang beliau sampaikan memberikan gambaran tentang situasi terkini tentang praktek-praktek terbaru tentang kejahatan seksual anak di Kawasan Asia Timur, keterlibatan sektor bisnis dalam memperparah kondisi ini, serta kesenjangan yang masih terjadi dalam sistem dan penegakan hukum di kawasan ini. Salah satu faktor munculnya kejahatan ini karena adanya transaksional dari berbagai pihak termasuk korporasi yang menjadi masalah ini sebagai salah satu bisnis global. (***)
