People Innovation Excellence

BUYUNG, PENJAGA MARWAH HUKUM

Oleh REZA ZAKI (September 2015)

Rabu (23/9/2015) adalah hari pertama semester ini saya memulai mengajar hukum di Universitas Bina Nusantara. Kira-kira pukul 11.00 WIB broadcast message mengenai kabar duka Bang Buyung tersebar. Saya ketika itu bertanya kembali ke teman-teman mengenai kebenaran kabar tersebut. Ternyata benar, Adnan Buyung Nasution Sang Penjaga Marwah Hukum telah pergi meninggalkan kita semua para sarjana hukum dan warga yang sedang mencari keadilan hukum.

Adnan Bahrum Nasution atau seringkali dipanggil Buyung akhirnya mengubah namanya menjadi Adnan Buyung Nasution. Ia lahir di Batavia, 20 Juli 1934 (81 tahun). Sosok ini sudah terkenal seorang pekerja keras dari kecil. Saat berusia 12 tahun, Buyung sudah berjualan barang loakan di Pasar Kranggan, Yogyakarta. Di tempat yang sama, Ibunya Romlah Dougur Lubis juga berjualan es cendol. Sementara ayahnya berjuang bergerilya melawan Belanda pada tahun 1947-1948.

Buyung adalah anak yang begitu mengagumi sosok Sang ayah. Sang ayah selain pejuang kemerdekaan, R. Rachmat Nasution juga ikut mendirikan Kantor Berita Antara dan Harian Kedaulatan Rakyat. Pengalaman Sang ayah ini menginspirasi Buyung menjadi anak yang aktif berorganisasi sejak usia belia.

Dalam dunia pendidikan, Buyung dikenal anak yang cerdas. Tercatat Buyung pernah mengenyam pendidikan di SMAN 1 Jakarta kemudian hijrah ke Bandung mengambil kuliah Tekhnik Sipil ITB. Namun tak berselang lama, Buyung nampak memiliki kerinduan yang khusus dengan Kota Yogyakarta. Satu tahun kemudian, Buyung pergi ke Yogyakarta untuk mengambil kuliah di Fakultas Hukum, Ekonomi, dan Sosial Politik UGM. Tak lama setelah itu pula, Buyung kembali pindah ke Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan UI. Pada saat Orde Baru, Buyung sempat menjadi bulan-bulanan rezim Soeharto yang akhirnya membuat pria ini “lari” keluar negeri dan sempat mengambil studi lanjut di Fakultas Hukum Universitas Melbourne, Australia dan Universitas Utrecht, Belanda.

Adnan Buyung Nasution juga dikenal aktif berorganisasi dan memprakarsai lahirnya Lembaga-lembaga prestis seperti menjadi Ketua Cabang Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia (IPPI) dan Ketua Gerakan Pelaksana Ampera. Buyung juga pada tahun 1981-1983 menjabat sebagai Ketua YLBHI. Sementara pada tahun 1977 menjadi Ketua DPP Peradin. Pada 1970-1986, terpilih sebagai Direktur LBH, tahun 1957-1968 mengemban amanah sebagai Jaksa/Kepala Humas Kejaksaan Agung. Sejak 1969, Bung Buyung mendirikan Advokat/Konsultan Hukum Adnan Buyung & Associates.

Adnan Buyung Nasution adalah pendekar penegak hukum di mata Jaksa Agung, H.M. Prasetyo. Sosoknya lantang dalam meneriakan keadilan di Indonesia. Keberanian Advokat ini nampak ketika menemui Mantan Presiden Soeharto dan menyampaikan pendapatnya untuk membersihkan lingkar korupsi di Kabinet Soeharto. Buyung juga mengedepankan kesetaraan dalam hukum terutama soal profesi Advokat. Buyung tidak pernah memberi jarak antara Advokat senior dan junior. Baginya, tugas Advokat adalah mampu mendahulukan kepentingan rakyat miskin tertindas.

Namun saat ini justru profesi advokat masih belum mendapat tempat khusus di mata masyarakat Indonesia. Sekarang ini lebih banyak liars mengaku lawyers, banyak yang lebih suka menjadi trouble-maker daripada peace-maker. Beruntung bangsa ini pernah memiliki Buyung yang mampu menjaga marwah (martabat) hukum selama ini. Marwah hukum semestinya dirawat dan dijaga oleh orang-orang yang lurus manifestasinya seperti Buyung. Bahkan diujung waktunya ketika Buyung sudah merasa akan meninggalkan kita semua, Almarhum masih sempat menuliskan pesan kepada YLBHI yang berisi “jagalah LBH/YLBHI, teruskan pemikiran dan perjuangan untuk masyarakat miskin dan tertindas”.

Bang Buyung, walaupun kami tahu bahwa keadilan itu hanya milik Tuhan, tapi pemikiran dan perjuanganmu untuk mendekatkan keadilan itu di Bumi Pertiwi akan kami estafetkan. Selamat jalan Abang, kau sudah tunjukan bagaimana menjadi Penjaga Marwah Hukum. Kini kebaikanmu akan membawamu ke dalam perjalanan yang kekal dan damai. (***)


Screen.Shot.2015.09.26.at.04.30.08-2

 

 


Published at :
Leave Your Footprint

    Periksa Browser Anda

    Check Your Browser

    Situs ini tidak lagi mendukung penggunaan browser dengan teknologi tertinggal.

    Apabila Anda melihat pesan ini, berarti Anda masih menggunakan browser Internet Explorer seri 8 / 7 / 6 / ...

    Sebagai informasi, browser yang anda gunakan ini tidaklah aman dan tidak dapat menampilkan teknologi CSS terakhir yang dapat membuat sebuah situs tampil lebih baik. Bahkan Microsoft sebagai pembuatnya, telah merekomendasikan agar menggunakan browser yang lebih modern.

    Untuk tampilan yang lebih baik, gunakan salah satu browser berikut. Download dan Install, seluruhnya gratis untuk digunakan.

    We're Moving Forward.

    This Site Is No Longer Supporting Out-of Date Browser.

    If you are viewing this message, it means that you are currently using Internet Explorer 8 / 7 / 6 / below to access this site. FYI, it is unsafe and unable to render the latest CSS improvements. Even Microsoft, its creator, wants you to install more modern browser.

    Best viewed with one of these browser instead. It is totally free.

    1. Google Chrome
    2. Mozilla Firefox
    3. Opera
    4. Internet Explorer 9
    Close