WAMENDAG RI JERRY SAMBUAGA MENJADI NARASUMBER KONFERENSI NASIONAL BUSINESS LAW BINUS
Pada tanggal 13 Desember 2021 Wamendag RI Jerry Sambuaga menjadi keynote speaker dalam Konferensi Nasional Hukum Bisnis BINUS University. Turut hadir dalam acara tersebut adalah Djauhari Oratmangun (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok), Michelle Ayu Chinta Kristy (United Nations, International Trade Center), Hikmahanto Juwana (Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan Rektor UNJANI), Damos Dumoli Agusman (Duta Besar RI untuk Austria, Slovenia, & UN Offices at Vienna), Nirmala (Praktisi Hukum Maritim Internasional), Taty Sugiarti (Dosen Fakultas Hukum Universitas Pasundan Bandung), Ratna Eka Putri (Tarigan & Partners Lawfirm), Diandra Sabila Nigara (Quipper), Muhammad Farhan Akmal (Paralegal Intern SMARTLEGAL.ID), dan Ermanto Fahamsyah (Wakil Ketua Komisioner Badan Perlindungan Konsumen Nasional RI), turut .
Dalam keynote speechnya Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga menyampaikan ekspektasi bahwa selama beberapa tahun terakhir, Indonesia akan mengalami surplus neraca perdagangan. Surplus tersebut adalah hasil dari sejumlah perjanjian dagang internasional yang lahir di masa pandemi covid-19 seperti RCEP dan IE-CEPA. Tentu saja ke depannya Indonesia tidak hanya mengandalkan ekspor produk-produk konvensional seperti Hortikultura dan CPO. Indonesia juga akan menangkap peluang e-commerce yang semakin besar pasarnya. Indonesia juga harus mulai mempersiapkan produk-produk unggulan baru seperti online games sebagai produk ekspor di masa depan. Ekspor produk digital tidak membutuhkan transportasi yang kompleks karena semua transaksi dilakukan secara virtual.
Sementara itu, Damos Dumoli Agusman (Duta Besar RI untuk Austria, Slovenia, & UN Offices at Vienna) menjelaskan bahwa Indonesia sekarang melakukan Kerjasama dengan banyak non-traditional trade partners, yakni negara-negara yang selama ini tidak pernah dijangkau, dan kemudian menjadi pasar baru bagi Indonesia. Lalu Djauhari Oratmangun (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok) menuturkan hubungan dagangan Indonesia dan Tiongkok saat ini sangat strategis dan bahkan telah menyalip volum perdagangan dengan Amerika Serikat. Sehingga poros dagang kedua negara sangat memiliki prospektif.
Senada dengan Wamendag, Muhammad Reza Syariffudin Zaki atau Reza Zaki, dosen Business Law BINUS University juga yakin bahwa perjanjian RCEP sebagai perjanjian terbesar kedua di dunia setelah WTO merupakan kesempatan yang baik bagi dunia bisnis Indonesia untuk memasarkan produknya ke pasar ASEAN dan wilayah lainnya. Indonesia saat ini sedang aktif membangun perdagangan dan investasi yang semakin kompetitif dan kolaboratif supaya produk barang dan jasa Indonesia berkualitas tinggi dapat bersaing di pasar luar negeri.
Konferensi ini juga turut meluncurkan Buku Hukum Perdagangan Internasional yang diterbitkan oleh Prenadamedia karya Muhammad Reza Syariffudin Zaki atau Reza Zaki dalam rangka mendorong literasi mengenai kajian di bidang hukum perdagangan internasional bagi akademisi dan praktisi […]
Published at :
SOCIAL MEDIA
Let’s relentlessly connected and get caught up each other.
Looking for tweets ...