REKOMENDASI BINUS DALAM ASEAN BAROMETER PROJECT
Pada tanggal 10 JUli 2019, bertempat di Kampus BINUS (Syahdan), berlangsung pertemuan ASEAN Barometer Project: Stakeholder Fact-Finding Mission to Jakarta. Pertemuan ini diikuti oleh akademisi Indonesia dan Malaysia, membahas peran ASEAN dalam mengimbangi kekuatan Amerika Serikat, Cina, dan Jepang. Di samping itu, dalam pertemuan ini juga dibahas mengenai citra populasi Muslim di mata ketiga negara tersebut. Kegiatan ini dihadiri oleh Universitas Kebangsaan Malaysia antara lain Assoc. Prof. Dr. Ravichandran Moorthy, Dr. Chin Kok Fay, Dr. Guido Benny, Assoc. Prof. Dr. Sarjit Singh Gill, Ms. Angelina Gurunathan. Hadir dalam acara ini adalah para dosen dari Jurusan Hubungan Internasional dan Jruusan Hukum Bisnis BINUS.
Acara yang digagas oleh Jurusan Hubungan Internasional BINUS ini berbentuk focus group discussion (FGD). Di dalamnya disinggung kajian opini publik ASEAN, dengan tujuan mendiskusikan isu-isu mengenai ASEAN yang perlu dimasukkan dalam kajian opini publik dari sudut pandang akademisi Indonesia. Selain itu, diperbincangkan pula kajian persepsi publik Indonesia, termasuk dari para akademisi BINUS mengenai negara-negara kuasa besar (great powers), yaitu Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang.
Ditarik kesimpulan bahwa integrasi ASEAN masih belum membumi di kalangan negara-negara
ASEAN. Bahkan konsep integrasi ASEAN justru sudah dilakukan oleh privat yang
direpresentasikan oleh Tony Fernandes, lewat Air Asia yang sudah menjalankan apa yang
disebut dengan mengintegrasikan semua bandara di ASEAN. ASEAN juga masih memandang
bahwa Amerika Serikat dan Cina masih mendominasi kekuatan ekonomi, militer, dan tekhnologi
saat ini. “Di tengah situasi perang dagang AS dan Tiongkok serta kondisi Brexit yang memperburuk situasi ekonomi Inggris, semestinya dapat dimanfaatkan oleh ASEAN,” tutur Reza Zaki yang hadir mewakili para dosen Jurusan Hukum Bisnis (Business Law) BINUS. Paparan d atas adalah sebagian dari rekomendasi yang disinggung oleh para akademisi di kawasan ASEAN, termasuk yang diutarakan oleh para dosen BINUS. (***)