RAPAT PENGUATAN BSSN DAN PENGEMBANGAN KEAMANAN DIGITAL
Menindaklanjuti pelaksanaan Rapat Kordinasi Penguatan Badan Sandi dan SIber Nasional dalam rangka Pengembangan Ekonomi Digital dan Keamanan Nasional, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) kembali menggelar rapat kordinasi dengan mengundang stakeholder terkait. Salah satu perwakilan dari akademisi dari Business Law Department, Binus University adalah Bambang Pratama. Salah satu masukan yang disampaikan oleh Bambang Pratama dalam rapat kordinasi tersebut adalah produk sertifikasi keamanan yang bisa digunakan oleh BSSN untuk digunakan oleh para industri di Indonesia. Hal ini menjadi penting karena banyan sekali produk keamanan yang digunakan di Internet menggunakan produk luar negeri. Dengan adanya produk kemanan dari dalam negeri maka diharapkan kontrol keamanan menjadi lebih baik. Selain itu yang terpenting juga adalah bagaimana mendorong para pelaku usaha di dalam negeri untuk mau menggunakan produk keamanan yang dihasilkan dari BSSN.
Akademisi lainnya yang diundang dalam rapat kordinasi adalah ahli hukum telematika dari Universitas Indonesia, Edmon Makarim. Salah satu isu yang disoroti oleh Edmon Makarim adalah isu hukum terkait kewenangan kelembagaan yang sebelumnya masih dipegang oleh Kementerian Kominfo kini dengan dibentuknya BSSN maka sebagian kewenangan Kominfo harus dialihkan ke BSSN, khususnya di bidang kemanan. Rapat kordinasi yang diselenggarakan pada tanggal 12 Februari 2019 bertempat di kantor BSSN, Ragunan dan dipimpin oleh Sekretaris Utama BSSN, Syahrul Mubarak. Salah satu masukan rapat yang disampaikan oleh para peserta adalah pembentukan road map keamanan digital yang dilahirkan oleh BSSN, sehingga bisa menjadi panduan keamanan siber di tingkat nasional. Dengan banyaknya pelibatan para stakeholder yang dilakukan oleh BSSN, diharapkan rapat pembentukan keamanan ekonomi digital dan standar keamanan siber bisa terbentuk dengan baik dan tepat sasaran.