People Innovation Excellence

KEBIJAKAN SUBSIDI PERTANIAN DOMESTIK DI INDIA

Oleh REZA ZAKI (Desember 2018)

India menduduki peringkat kedua setelah China dalam kategori negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Data Bank Dunia menunjukkan bahwa pada tahun 2016 jumlah penduduk India adalah sebanyak 1,32 milyar jiwa atau hanya kalah tipis dibandingkan China. India sendiri memiliki luas wilayah sebesar 3,28 juta km persetersegi. Pada tahun 2016 GDB India menurut data Bank Dunia mencapai $2,264 triliun atau 2,99% dari GDP dunia secara keseluruhan. India juga termasuk salah satu negara yang pertumbuhan GDP terbilang pesat dengan selalu konsisten diatas 6% dalam 10 tahun terakhir dan sempat mencapi 10% pada tahun 2010.

Sektor pertanian masih memainkan peran yang sangat penting bagi perekonomian India. Share sektor pertanian terhadap GDP India adalah 17,32% pada tahun 2016. [1]Hampir seperti kebanyakan tren diberbagai negara lain, share sektor pertanian terhadap GDP India memiliki tren yang menurun akan tetapi jika dibandingkan dengan nilai tahun sebelumnya trennya terlihat naik. Sektor pertanian menjadi sektor yang sangat penting bagi India karena berdasarkan data ILO diperkirakan 45% penduduk India bekerja pada sektor ini. selain besarnya jumlah penduduk yang bekerja pada sektor pertanian, jumlah penduduk yang begitu banyak menuntut India untuk bisa lebih memperhatikan kebutuhan pangan mereka.

Masalah pertanian dan pangan ini menjadi tantangan hebat yang dihadapi pemerintah India saat ini. UNICEF melaporkan bahwa 20% anak dibawah usia 5 tahun mengalami kekurusan dan kekurangan gizi akut di India[2]. Tentu saja hal ini menuntut sebuah solusi. Untuk itulah, pemerintah India giat sekali mendorong sektor pertaniannya.

Kebijakan yang terkait dengan sektor pertanian India terbagi ke dalam 4 fase[3]. Pertama yaitu antara tahun 1947 setelah merdeka hingga pertengahan tahun 60-an. Pada periode ini India fokus untuk meningkatkan sektor pertaniannya dengan reformasi agraria, membangun institusi pertanian, meningkatkan irigasi dan berusaha untuk memenuhi ketahanan pangan. Selanjutnya yaitu antara pertengahan 60an hingga tahun 1980. India mulai memberikan bantuan untuk input produksi pertanian dengan meningkatkan pemberian benih unggul, moderniasasi pertanian dan mulai membangun irigasi dimana-mana. Selain itu India juga aktif memberikan kredit kepada petani, bantuan pemasaran dan dukungan harga. Sehingga pada periode ini India berhasil mencapai swasembada pangan.

Untuk fase ketiga dimulai dari awal tahun 1980. Pada fase ini sektor pertanian mulai tumbuh pesat akan tetapi mulai terjadi kebingungan oleh pemerintah dalam menentukah arah pembangunan pertanian karena banyaknya lobbi dan intervensi dari berbagai pihak[4]. subsidi dan dukungan terhadap sektor pertanian sangat massif diberikan hingga mulai membebani anggaran pemerintah. selanjutnya, setelah tahun 1991 arah kebijakan pertanian India mulai berubah, bantuan dan subsidi terhadap sektor pertanian mulai dikurangi. Sektor pertanian kemudian mulai diliberalisasikan dengan aktif membuka kerjasama dengan pihak luar salah satunya adalah WTO. (***)


REFERENSI:

[1] Kontribusi per sektor terhadap GDP India, update per 21 Maret. http://statisticstimes.com/economy/sectorwise-gdp-contribution-of-india.php (Online), diakses pada 2 Maret 2018.

[2] Data Unicef India, http://unicef.in/Story/1124/Nutrition (Online), diakses pada 3 Maret 2018.

[3] A Tripathi,  A.R. Prasad, Agricultural Development in India Since Independence: A Study on. Progress, Progress, Performance and Determinants, (Journal of Emerging Knowledge on Emerging Markets Vol. 1, 2009). hlm 65-67.

[4] Ramesh Chand, India’s National Agricultural Policy: A Critique. (Delhi, Working Paper No. 85 Institute of Economic Growth, 2004), hlm 3.



Published at :
Leave Your Footprint

    Periksa Browser Anda

    Check Your Browser

    Situs ini tidak lagi mendukung penggunaan browser dengan teknologi tertinggal.

    Apabila Anda melihat pesan ini, berarti Anda masih menggunakan browser Internet Explorer seri 8 / 7 / 6 / ...

    Sebagai informasi, browser yang anda gunakan ini tidaklah aman dan tidak dapat menampilkan teknologi CSS terakhir yang dapat membuat sebuah situs tampil lebih baik. Bahkan Microsoft sebagai pembuatnya, telah merekomendasikan agar menggunakan browser yang lebih modern.

    Untuk tampilan yang lebih baik, gunakan salah satu browser berikut. Download dan Install, seluruhnya gratis untuk digunakan.

    We're Moving Forward.

    This Site Is No Longer Supporting Out-of Date Browser.

    If you are viewing this message, it means that you are currently using Internet Explorer 8 / 7 / 6 / below to access this site. FYI, it is unsafe and unable to render the latest CSS improvements. Even Microsoft, its creator, wants you to install more modern browser.

    Best viewed with one of these browser instead. It is totally free.

    1. Google Chrome
    2. Mozilla Firefox
    3. Opera
    4. Internet Explorer 9
    Close