MENGAPA ‘SERI PAPARAN FILSAFAT HUKUM’?
Oleh SHIDARTA (Desember 2018)
Sekitar tujuh bulan lalu, saya mencoba mengunggah seri paparan filsafat hukum, sebuah pengantar singkat sekitar lima sampai tujuh menit tentang berbagai isu filsafat hukum. Seri ini ditujukan terutama bagi para penstudi pemula filsafat hukum, yakni mahasiswa program studi strata satu bidang hukum. Para calon sarjana hukum ini sering mengalami kesulitan dalam memahami perkuliahan ini, sementara buku-buku teks yang seharusnya mereka baca tidak selalu mudah dipahami.
Tentu saja, tidak mudah untuk mengupas suatu isu filosofis dalam waktu hanya tujuh menit. Kurun waktu ini sungguh disengaja karena retensi kesediaan peminat awal untuk bertahan mengikuti paparan filsafat hukum, biasanya tidak lebih lama daripada itu. Dan, tujuan dari seri paparan itu memang lebih sebagai pemancing diskursus untuk dapat saya elaborasi bersama mahasiswa ketika bertatap muka di kelas. Tujuannya hanya sesederhana itu. Tujuan sederhana ini mengingatkan saya dengan prakata yang ditulis oleh Stephen E. Toulmin dalam bukunya “The Uses of Argument” (2003). Kata-kata Toulmin ini sungguh-sungguh ingin saya amini dan berlaku untuk karya video “amatiran” seri paparan filsafat hukum itu. Toulmin menulis sebagai berikut:
The purpose of this studies is to raise problems, not to solve them; to draw attention to a field of inquiry, rather than to survey it fully; and to provoke discussion rather than to serve as a systematic treatise.
Oleh karena saya berkesempatan diundang memberikan kuliah di beberapa perguruan tinggi, di tingkat magister dan doktoral, maka beberapa mahasiswa program pascasarjana itu rupanya berinisiatif mencari sendiri sumber-sumber bacaan melalui Internet, dan mereka menemukan tautan seri paparan itu. Alhasil, beberapa di antara mereka menjadikannya materi untuk dipertanyakan. Hal seperti inilah yang memang menjadi tujuan dibuatnya seri itu: to provoke discussion.
Pilihan isu atau topik yang ingin dibawakan dalam seri ini sangat tidak terprogram dengan baik. Bisa apa saja bergantung ide yang muncul ketika itu. Oleh sebab itu, pembaca yang kritis akan merasakan beberapa isu terkesan melompat antara satu sekuens ke sekuens serial berikutnya. Rencananya, apabila rangkaian serial itu sudah cukup banyak, barulah nanti akan diurutkan kembali mengikuti sistematika yang memudahkan untuk diikuti. Mulai dari topik yang general, kemudian makin mengerucut ke topik yang lebih spesifik.
Selain itu, ada beberapa video yang diunggah oleh pihak lain. Biasanya, mereka merekam perkuliahan atau prsentasi seminar yang saya berikan, antara lain seperti yang pernah dilakukan oleh Sekolah Tinggi Jentera, Universitas Katolik Parahyangan, dan Universitas Gadjah Mada. Saya tentu tidak keberatan. Video-video ini biasanya disajikan begitu saja tanpa diedit dan ditambahkan ilustrasi. Saya berencana, jika punya waktu cukup, akan mengedit dan mengunggah ulang video-video tersebut, semata-mata agar lebih mudah dipahami penyimak di jagat maya.
Sebagai suatu video berdurasi pendek, sangat mungkin penyimak seri paparan ini akan dibuat penasaran pada pernyataan-pernyataan yang serba-tanggung. Pernyataan yang membutuhkan penjelasan lebih jauh dan elaboratif. Saya berharap sekali penyimak dapat memahami kondisi keterbatasan waktu ini. Jika ada pernyataan-pernyataan saya yang mengundang polemik, saya tentu berharap akan menerima komentar atau catatan cerdas dari para penyimak. Harapan ini secara khusus ingin ditujukan kepada para mahasiswa yang kemudian berkesempatan bertemu langsung di ruang-ruang kuliah atau mereka yang kemudian menyurati melalui email. (***)
Published at :