KULIAH UMUM RIZAL SUKMA TENTANG DIPLOMASI KEMARITIMAN
Dosen tetap Jurusan Hukum Bisnis (Business Law) BINUS, Nirmala Masilamani pada tanggal 13 November 2018, berkesempatan hadir dalam Public Lecture on Maritime Diplomacy, Global Maritime Fulcrum (GMF) and Beyond yang diselenggarakan oleh BINUS University bekerjasama dengan Kementerian Kordinator Maritim (Kemenko Maritim) di Lounge, BINUS Anggrek Lantai 8.Tampil sebagai pembicara dalam Public Lecture tersebut adalah Dr. Rizal Sukma, mantan Direktur Eksekutif Center of Strategic and International Studies (CSIS), yang kini menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara. Prof. Dr. Tirta N. Mursitama, Ph.D, Wakil rektor Bidang Riset dan Alih Teknologi BINUS bertindak sebagai moderator diskusi.
Nirmala memanfaatkan momen mengikuti kuliah ini karena research interest dan tulisan-tulisannya selama ini terkait dengan kemaritiman, yaitu GMF, Port Management, Landas Kontinen dan lain-lain. Kesempatan tersebut juga digunakan oleh Nirmala menanyakan langsung kepada narasumber terkait mengapa kebijakan maritim Indonesia hanya terfokus pada sektor publik, namun sangat minim perhatian pemerintah membangun sektor maritim privat, seperti terkait shipping industry, ship building, ship scrapping dan lain-lain, yang adalah mustahil GMF dapat dicapai tanpa sektor privat tersebut.
Beberapa hal yang dibahas dalam diskusi ini adalah antara lain tentang cakupan diplomasi maritim, apakah perundingan batas wilayah laut Indonesia dengan negara tetangga juga termasuk dalam cakupan diplomasi maritim atau tidak, karena hal ini dapat dilihat dari berbagai pendekatan, sejarah penggunaan istilah Global Maritime Fulcrum, diperlukannya Buku Putih Diplomasi Maritim secara khusus sebagai pedoman bagi Diplomat Indonesia yang ditempatkan di luar negeri, bagaimana konsep GMF Indonesia berkolerasi dengan Belt Road Initiative (BRI) Tiongkok, Kerjasama kawasan, seperti IORA dan Indo Pacific, , bahwa kita tidak dapat menetapkan menetapkan berapa waktu yang dibutuhkan untuk mencapai GMF. Yang terpenting dari kesemua hal tersebut adalah membangun budaya maritim, diantara membangun rasa cinta maritim sejak usia muda sebagaimana digariskan dalam Kebijakan Kelautan Indonesia sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 16 tahun 2017 yang merupakan Grand Design bagi GMF. (***)