ORASI TENTANG PERBANKAN SYARIAH PADA DIES NATALIS KE-7 HUKUM BISNIS BINUS
Pada tanggal 27 Juni 2018, kendati bertepatan dengan pelaksanaan pilkada serentak di sejumlah daerah di Indonesia, Jurusan Hukum Bisnis (Business Law) BINUS tetap menggelar peringatan dies natalis ke-7 yang sudah direncanakan sejak lama. Semula dies ini akan diadakan bertepatan dengan peringatan hari jadi jurusan, yang jatuh tanggal 5 Juni setiap tahun, tetapi karena pertimbangan hari-hari tersebut berada pada bulan Ramadhan dan menjelang libur panjang mempersiapkan Idul Fitri, banyak pihak yang meminta agar acara dimundurkan sehingga terpilih tanggal 27 Juni 2018. Acara berlangsung di Ruang 800, Lt. 8, Kampus Anggrek BINUS.
Hadir pada acara ini antara lain Dekan Fakultas Humaniora BINUS Dr. Johannes A.A. Rumeser, M.Psi., Psi., didampingi oleh Ketua Jurusan Dr. Shidarta, S.H., M.Hum., para dosen FM dan AFM, sejumlah orang tua mahasiswa, alumni, dan mahasiswa dari berbagai angkatan. Tampak di antara undangan Dr. Aad Rusyad Nurdin, S.H., MKn., mantan Ketua Jurusan Hukum Bisnis BINUS. Rektor BINUS yang semula dijadwalkan hadir, pada hari itu berhalangan.
Tampil sebagai orator dies adalah Abdul Rasyid, SHI, MCL, Ph.D., yang memberikan orasi berjudul: “Kilas Balik Hukum Perbankan dan Keuangan Syariah di Indonesia: Peluang dan Tantangan”. Dosen Jurusan Hukum Bisnis BINUS lulusan Universitas Islam Internasional Malayasia (IIUM) ini memaparkan perjalanan historis dari penerapan perbankan dan keuangan syariah di Indonesia. ia mencatat saat ini keberadaan lembaga-lembaga perbankan dan keuangan syariah makin menguat, yang menunjukkan makin besarnya kontribusi hukum Islam bagi penataan sistem hukum nasional di Indonesia, khususnya di bidang hukum ekonomi. Namun, ia mencatat ada terlalu banyak regulasi yang tumpang tindih dan perlu segera dibenahi. Salah satu pembenahan yang urgen adalah dengan pembentukan undang-undang payung (umbrella act).
Sebelum orasi dies, Ketua Jurusan Hukum Bisnis BINUS menyampaikan laporan kemajuan jurusan selama satu tahun terakhir. Ia mencatat capaian-capaian yang sudah diperoleh, seperti akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Juga hasil survei dari lembaga independen Hukumonline yang menempatkan Program Studi S-1 Hukum di BINUS sebagai salah satu dari 25 perguruan tinggi terfavorit se-Indonesia pada tahun 2018. Hasil survei ini memberikan semangat bagi para dosen dan mahasiswa untuk memberikan yang terbaik dalam perjalanan ke depan terhadap Jurusan Hukum Bisnis BINUS yang masih berusia tujuh tahun ini.
Pada akhir acara dies, sejumlah penghargaan diberikan bagi mahasiswa yang memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi dan dinilai oleh para dosen sebagai mahasiswa teraktif di kelas. Mahasiswa-mahasiswa yang mendapat penghargaan ini hadir didampingi orang tua/wali mereka. Selain itu, wakil dari alumni, yaitu M. Habibie, S.H., berkesempatan menyerahkan secara langsung buku-buku karya mereka sendiri sebanyak 49 judul, yang diterima oleh Dekan Fakultas Humaniora, untuk kemudian diteruskan ke Library & Knowledge Center (LKC) BINUS. (***)
Kunjungi tautan yang berisi laporan dies natalis ke-7 Business Law BINUS: