DOSEN BINUS DI INSIGHT CNN: Bahaya Pornografi Anak sudah Mengglobal
Dr. Ahmad Sofian, S.H., M.A. dosen tetap Jurusan Hukum Bisnis (Business Law) BINUS, berkesempatan diundang dalam acara televisi, program INSIGHT CNN, pada tanggal 7 Desember 2017 lalu. Acara INSIGHT CNN selama satu jam dan dipandu oleh Desy Anwar ini termasuk acara yang rating penontonnya cukup tinggi karena persoalan yang berat dikupas dengan ringan.
Pada perbincangan kali ini topik yang diangkat adalah kajahatan pornografi online yang marak di Indonesia. Ikut diundang artis Nafa Urbach sebagai duta Sahabat Anak Indonesia, beliau juga pernah punya pengalaman buruk ketika foto anaknya yang diunggah di Istagram pribadinya dikomentari secara tidak senonoh oleh netizen, sehingga Nafa berencana melaporkan netizen tersebut ke Polisi. Menurutnya, tidak ada yang salah dari foto anaknya tersebut, namun para pedofil melecehkan anak secara eksploitatif.
Ahmad Sofian di dalam acara ini hadir memberikan pemaparan secara akademik tentang situasi pornografi anak di Indonesia dan bagaimana hukum meresponnya. Beliau juga memaparkan tentang pornografi anak secara global. Menurutnya, “Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki statistik pornografi anak terbesar di Asia Tenggara. Kasus-kasus pornografi anak terus terjadi setiap hari, sementara itu respons penegak hukum untuk masalah ini masih kurang profesional. Kita krisis tenaga penyidik yang memiliki skill untuk membongkar pornografi anak.” Sofian juga menambahkan bahwa jumlah kasus pornografi anak yang berhasil diputus oleh pengadilan hanya ada belasan, dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Selain bicara tentang pornografi anak, bincang-bincang INSIGHT ini juga mendiskusikan tentang langkah-langkah yang sudah dilakukan Pemerintah Indonesia. Desy Anwar menanyakan, apa saja produk hukum yang dimiliki Indonesia, sehingga gagal dalam menangani dan mencegah terjadinya pornografi anak. Dalam konteks ini Ahmad Sofian menjelaskan bahwa Indonesia telah memiliki hukum nasional yang cukup baik dalam menghukum pelaku pornografi anak, bahkan Indonesia juga sudah meratifikasi protokol internasional tentang penjualan anak, prostitusi anak dan pornografi anak. Hanya saja, pornografi anak adalah masalah yang sulit diberantas. Bahkan INTERPOL sendiri telah menjadikan pornografi anak online menjadi salah satu program prioritas mereka sejak tahun 2016 lalu. Pornografi anak online adalah bisnis global yang memberikan keuntungan milyaran dollar Amerika setiap tahunnya, oleh karena itu cara penanggulangannya harus menggunakan cara-cara yang profesional. Para sindikat pornografi anak, memanfaatkan situs-situs berbayar dan situs-situs media sosial. Dengan kata lain, pornografi anak merupakan bagian dari transnational organized crime.
Sebagai public figure, Nafa Urbach menyampaikan pesan kepada artis/aktor di Indonesia untuk mengkampanyekan perang terhadap pornografi anak di Indonesia. Menurutnya, masalah pornografi anak terutama yang online sudah begitu mengkhawatirkan dan telah menjadi penyakit pada sebagian generasi di negeri ini. Oleh karena itu, dia bersama artis lainnya akan terlibat dalam kampanye kampanye menentang porngorafi anak. (***)