___________________________________________
___________________________________________
Kejahatan siber yang terus berevolusi dalam beragam bentuk perlu diantisipasi sejak awal melalui pemahaman mahasiswa terhadap fenomena kejahatan siber tersebut. Menangkap kebutuhan tersebut, Jurusan Hukum Bisnis (Business Law) BINUS menyelenggarakan seminar bagi mahasiswa pada tanggal 28 November 2017 dengan tema “Bentuk-Bentuk Kejahatan Siber dan Langkah Antisipatif Mengatasinya” dengan mengundang AKB Roberto G.M Pasaribu, S.H, sebagai pembicara. Dari kalangan dosen Hukum BIsnis BINUS tampak hadir Dr. Bambang Pratama, S.H., M.H. dan Siti Yuniarti, S.H., M.H..
Kejahatan di dunia siber tidak dapat hanya dianalisis dengan menggunakan perspektif hukum semata, tetapi tentu juga dengan kemampuan memahami teknologi siber itu sendiri. Untuk itulah maka semianr ini menarik perhatian mahasiswa non-hukum, dibuktikan dengan kehadiran para mahasiswa program Cyber Security dari Jurusan Information Technology (IT) BINUS. Dengan demikian, diharapkan fenomena kejahatan siber dapat dianalisa lebih komprehensif, yakni dari sisi regulasi dan sisi teknis secara bersamaan. Terbukti keterkaitan antara kedua aspek tersebut terasa dari atmosfir diskusi yang berjalan sepanjang acara yang mana setiap pertanyaan teknis akan selalu dikaitkan dengan ketentuan positif yang berlaku, dan sebaliknya teknis aktivitas siber menarik untuk dikaji dari sudut regulasi.
Dari materi diskusi, topik communication fraud dan child pornography menjadi isu yang hangat di bahas oleh peserta. Ketidaktahuan mengenai dampak dari aktivitas yang dilakukan seseorang ketika berselancar di dunia maya merupakan salah satu penyebab yang ditenggarai memberikan kesempatan bagi pelaku kejahatan siber, seperti menampilkan informasi atau aktivitas sehari-hari di media sosial yang dapat dimanfaatkanoleh pelaku. Sehingga perlu ditingkatkan awarness masyarakat, bahwa masyarakat dalam dunia siber juga merupakan masyarakat dalam dunia nyata, sehingga segala aktivitas dalam dunia siber juga memiliki korelasi dengan dunia nyata. (***)