ARTI POSITIF HUBUNGAN DAGANG INDONESIA DAN PRANCIS
Mahasiswa Jurusan Hukum Bisnis (Business Law) BINUS yang mengambil mata kuliah Hukum Internasional di bawah bimbingan dosen Reza Zaki mendapatkan kesempatan berinteraksi dengan dosen tamu dari DS Avocats, Lucas Mascarade. Acara berlangsung tanggal 14 Maret 2017 lalu di Kampus Anggrek Jakarta. Lucas merupakan praktisi hukum pada bidang: hak kekayaan intelektual, kontrak internasional, hukum persaingan usaha, dan investasi. DS Avocats merupakan Lawfirm yang berpusat di Prancis dan tersebar di Eropa serta Asia.
Lucas menjelaskan bahwa Uni Eropa terdiri dari 27 negara. Komunitas tersebut sampai saat ini masih menjadi yang terbesar dan terkuat. Hal tersebut dikarenakan Uni Eropa memiliki integrasi ekonomi dan hukum. Walaupun pada tahun 2008 Uni Eropa dilanda persoalan krisis Yunani dan pada tahun 2017 Inggris menyatakan diri keluar dari komunitas ini, Uni Eropa tidak goyah. Sebagai salah satu negara Uni Eropa, Prancis masih memegang kendali cukup kuat baik dari sisi ekonomi maupun hukum. Di dalam negeri, Prancis sebenarnya juga masih menghadapi masalah sosial dan ekonomi, khususnya pengangguran dan kehadiran para imigran.
Lucas secara khusus menyinggung tentang hubungan dagang Indonesia-Prancis sebenarnya sudah dijalin sejak Abad ke-19 di zaman Hindia Belanda. Pada tahun 2011, hubungan dagang kedua negara ini semakin diperkuat di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut jajak pendapat World Service Poll yang digelar BBC pada 2013, 56% dari rakyat Indonesia melihat Prancis memberikan pengaruh positif bagi dunia, sementara hanya 14% yang menyatakan pandangan negatif.
Pada tahun 2011 nilai perdagangan bilateral antara Prancis dan Indonesia sebesar 2,5 miliar dollar AS. Negeri ini adalah investor terbesar ke-13 bagi Indonesia. Impor Indonesia dari Prancis meliputi peralatan pesawat, mesin dan komputer, peralatan elektronik dan alat presisi, kimia, kosmetik dan parfum, makanan, logam dan produk metalurgi dan farmasi. Di sisi lain, impor Prancis dari Indonesia meliputi pertanian, produk kehutanan dan perikanan, tekstil dan alas kaki. Saat ini ada sekitar 100 perusahaan Prancis yang beroperasi di Indonesia. Perusahaan Prancis yang beroperasi di Indonesia antara lain Total, Michelin, Eurocopter, Air France dan Carrefour. (***)
Published at :