‘HALAL AIRPORT INDONESIA’ DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Oleh REZA ZAKI (Januari 2017)
Pernah mengunjungi Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh? Bandara ini memiliki kekhasan dari desainnya yang menyerupai masjid. Konsep arsitektur Aceh modern yang sarat nuansa Islami dan nilai-nilai tradisional. Ciri khas dari bangunan terminal bandara ini adalah adanya tiga kubah sehingga menyerupai masjid. Tak hanya secara fisik, Aceh cukup kental dengan nuansa Islam baik dari segi agama, budaya, dan pendidikan.
Pada tahun 2016, Bandara Sultan Iskandar Muda meraih World’s Best Airport for Halal Travellers menyisihkan banyak Negara lainnya di dunia termasuk Malaysia. Sayangnya, berita kemenangan ini mungkin kalah menarik dibandingkan isu penistaan agama ataupun diharamkannya wayang kulit bagi umat Islam. Sementara itu, Negara-negara yang tidak berpenduduk muslim seperti Thailand sudah gencar menjadikan negaranya sebagai destinasi wisata halal. Peta ekonomi wisata halal sudah dibaca dengan baik oleh Negara-negara seperti Thailand, Taiwan hingga Jepang. Sangat disayangkan jika energi bangsa tak terkonsentrasi dalam mengoptimalkan segala potensi itu.
Sejak tahun 2015, Lombok dan Sofyan Hotel Group berhasil memenangkan World Halal Travel Awards (WHTA) 2015 yang diselenggarakan di Abu Dhabi, UEA, 19-21 Oktober 2015. Lombok berhasil meraih dua penghargaan sekaligus yaitu World’s Best Halal Tourism Destination dan World’s Best Halal Honeymoon Destination, sedangkan Sofyan Hotel Group menjadi yang terbaik dalam kategori World’s Best Family Friendly Hotel. Kemudian di tahun 2016, Pemerintah NTB terus meningkatkan kualitas daerahnya demi mempertahankan predikat destinasi wisata halal terbaik seperti tahun 2015. Salah satu yang menjadi upaya peningkatan kualitas tersebut adalah dengan lahirnya Peraturan Daerah (Perda) Pariwisata Halal di Lombok NTB. Dalam Perda No. 2 Tahun 2016 tentang pariwisata halal, tertulis bahwa ruang lingkup pengaturan Pariwisata Halal dalam Peraturan Daerah ini meliputi destinasi, pemasaran dan promosi, industri, kelembagaan, pembinaan, pengawasan dan pembiayaan. Pengelola destinasi pariwisata halal harus membangun fasilitas umum untuk mendukung kenyamanan aktivitas kepariwisataan halal, seperti tempat dan perlengkapan ibadah wisatawan Muslim, serta fasilitas bersuci yang memenuhi standar syariah.
Pada hal penyediaan makanan dan minuman, industri wajib memiliki sertifikasi halal dan menjamin kehalalan yang disajikan. Sementara pada pengusaha SPA, sauna dan griya pijat yang halal maka wajib menyediakan ruangan perawatan untuk pria dan wanita secara terpisah, terapi pikiran dan olah fisik yang tidak melanggar syariah, terapis pria khusus untuk pria dan terapis wanita khusus untuk wanita, serta memiliki sarana yang memudahkan untuk sholat. Kira-kira sudah 100 hotel yang sudah disertifikasi halal, contohnya Hotel Sentosa ini, Novotel Lombok juga memberanikan diri, tapi lihat saja sekarang hotel itu tidak pernah sepi tetap ramai.
Pada World Halal Tourism Awards 2016 ini merupakan ajang bagi pelaku industri yang bergelut dalam penyediaan barang ataupun jasa untuk pariwisata halal. Penghargaan ini menjadi salah satu tolak ukur bagi industri pariwisata halal dunia. Ada 3 kriteria untuk dapat memenangkan kompetisi ini yakni rumus 3C, yakni calibration, confidence, dan credibility.
Adapun penghargaan yang diterima Indonesia adalah sebagai berikut:
- World’s Best Airline for Halal Travellers (Garuda Indonesia)
- World’s Best Airport for Halal Travellers (Sultan Iskandar Muda Internasional Airport, Aceh)
- World’s Best Family Friendly Hotel (The Rhadana Kuta, Bali)
- World’s Most Luxurious Family Friendly Hotel (The Trans Luxury Bandung)
- World’s Best Halal Beach Resort (Novotel Lombok Resort and Villas)
- World’s Best Halal Tour Operator (ERO Tours Sumatera Barat)
- World’s Best Halal Travel Website (www.wonderfullomboksumbawa.com)
- World’s Best Halal Honeymoon Destination (Sembalun Valley Region, Nusa Tenggara Barat)
- World’s Best Hajj & Umrah Operator (ESQ Tours and Travel)
- World’s Best Halal Destination (Sumatera Barat)
- World’s Best Halal Culinary (Sumatera Barat)
- World’s Best Halal Cultural Destination (Aceh)
Dalam upaya meningkatkan angka kunjungan wisatawan mancanegara setiap tahun hingga mencapai angka 20 juta turis pada 2019, tentunya kememangan ini bisa menjadi salah satu cara untuk mendatangkan para wisatawan mancanegara ke Tanah Air. (***)