SOLIDITAS ASEAN DIPERTANYAKAN
“Apakah ASEAN cukup bernilai untuk dipertahankan?” Demikian salah satu pertanyaan peserta diskusi diajukan untuk Dr.Mohd Hazmi bin Mohd Rusli, yang tampil sebagai pembicara dalam acara academic lecture di Kampus BINUS tanggal 13 Juli 2016. Dr. Hazmi adalah dosen Fakultas Syariah & Law Univesiti Sains Islam Malaysia dan visiting professor pada Far Eastern Federal University di Vladivostok, Russia.
Atas pertanyaan tersebut Dr. Hazmi menyatakan jawabannya bisa ya dan tidak. Ia lalu menyebutkan beberapa keuntungan bagi para warga yang berada di lingkup ASEAN, misalnya dalam hal berpergian dari satu tempat ke tempat lain. Namun, di sisi lain juga ada persaingan sesama anggota ASEAN yang tidak menguntungkan bagi keutuhan perserikatan regional tersebut. Jarak perbedaan tingkat kemakmuran antara satu negara dengan negara lain terbilang cukup jauh, sehingga mengakibatkan negara yang sudah maju seperti Singapura tidak mungkin diminta untuk “berkorban” mengangkat derajat negara-negara tetangganya yang lebih miskin karena berpeluang merugikan kepentingannya sendiri.
Ada banyak masalah internal ASEAN, seperti migrasi manusia perahu dari Myanmar, kabut asap, dan tumpang tindih klaim wilayah di Laut China Selatan yang masih menjadi duri dalam daging bagi soliditas organisasi ini. Demikian juga dengan prinsip “tidak mencampuri urusan domestik negara lain” juga ikut dipertanyakan seiring dengan makin kompleksnya permasalahan, sehingga yang semula urusan dalam negeri suatu negara kerapkali bersinggungan juga dengan kepentingan negara tetangganya. Tanpa kerja sama dan kesepahaman di antara negara-negara tersebut, sulit dibayangkan masyarakat ASEAN dapat mencapai tujuan kebersamaannya.
Topik yang dibawakan oleh pembicara, yakni tentang “Challenges to ASEAN Integration and Other Issues (Transboudary Environmental Problems, Overlapping Maritime Disputes, and Human Traffficking in Southeast Asia)” ini selain diikuti oleh para dosen Jurusan Business Law BINUS, juga menarik perhatian dosen-dosen dari Jurusan International Relations BINUS. Tampak hadir juga Dekan Fakultas Humaniora Dr. Johannes A.A. Rumeser dan Visitng Profesor Jurusan Business Law BINUS asal Universitas Bundeswehr Jerman Prof. Dr. Stefan Koos. (***)