AHMAD SOFIAN TENTANG EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK

Pada tanggal 25-28 Maret 2016, diadakan workshop yang dihadiri perwakilan dari empat negara (Indonesia, Thailand, Filipina, dan Belanda) tentang Down to Zero Elimination Sexual Exploitation of Children Online (SECO) dan Sexual Exploitation of Children in Tourism and Travel (SECTT). Workshop ini diadakan di Swiss Belhotel, Kemang, Jakarta. Dalam kegiatan tersebut, Ahmad Sofian, dosen Jurusan Business Law BINUS diundang sebagai narasumber.  Jumlah peserta yang hadir dalam workshop ini sekitar 25 orang, termasuk fasilitor workshop dari Belanda. Beberapa organisasi yang hadir adalah ECPAT Netherlands, Terre Des Hommes Netherlands, Plan International, ECPAT Philipina, Plan Indonesia, ECPAT International. Lalu ada juga organisasi dari Jakarta, Surabaya, Batam dan Lombok.

Dalam kesempatan ini Ahmad Sofian, yang menjabat Subject Content Coodrinator (SCC) untuk Fundamental of Business Law di BINUS, membagi pengalamannya tentang upaya-upaya mengembangkan program ‘Down to Zero’ di Indonesia. Ia juga diminta menjadi konsultan program ini karena dinilai memiliki keahlian dalam mendesain program penanggulangan eksploitasi seksual anak.

Secara khusus dalam workshop ini juga dipaparkan tentang theory of change, yaitu sebuah pendekatan teoretis dalam rangka mengurangi anak-anak yang menjadi korban eksploitasi seksual. Theory of Change (ToC) ini dipaparkan oleh Ingrid konsultan dari Terre Des Hommes Netherlands. Beliau mengatakan bahwa ToC ini merupakan instrumen yang dipergunakan untuk melihat cause and effect dari sebuah program intervensi dengan menggunakan beberapa teknik analisis. Di samping itu, perlu juga ditetapkan indikator untuk mengukur perubahan yang terjadi. Beberapa elemen penting dari ToC ini adalah merumuskan tujuan (goals) yang ingin dicapai. Tujuan ini dirumuskan untuk jangka panjang minimal lima tahun, lalu dibuat alat ukur untuk mengukur tujuan ini yaitu apa yang disebutnya luaran (outcome) dan luaran antara (intermediate outcome). Setelah ini dirumuskan lalu melakukan analisis terhadap stakeholder, barriers (tantangan), asumsi yang mungkin muncul terhadap sejumlah kondisi saat ini. (***)