MENTERI ANIES BASWEDAN DAN MENTALITAS “CHASING”
Tatkala menghadiri promosi doktoral salah satu dosen Jurusan Business Law BINUS Bambang Pratama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Ph.D. didaulat untuk memberikan ucapan selamatnya di akhir acara sidang terbuka tersebut secara langsung di atas mimbar. Kesempatan ini terjadi di aula ujian sidang terbuka Dr. Bambang Pratama tanggal 2 April 2016 di kampus Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung.
Pertama, ia memuji Program Doktor Ilmu Hukum Unpar yang menurutnya sangat baik mengelola pendidikan tinggi tingkat doktoral ini, sehingga jalannya sidang untuk promovendus berjalan dengan serius. Kedua, ia mengapresiasi tema yang diangkat oleh Dr. Bambang Pratama yang menurutnya tidak saja terbilang baru untuk Indonesia, melainkan juga untuk dunia. Disertasi Dr. Bambang Pratama mengangkat karakteristik hak cipta dalam sistem hukum siber Indonesia sebagai penunjang sisem ekonomi nasional berbasis pengetahuan.
Sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mencermati ada yang fenomena yang unik terjadi di Indonesia. Hanya di sini para pengguna telepon genggam terdorong ramai-ramai menggantikan HP mereka setiap kali ada model baru keluar, padahal gadget itu tetap saja dipakai sekadar untuk menelepon atau mengirim pesan singkat. Ada begitu banyak fitur yang tersedia pada model keluaran terbaru itu tidak dipakai. Itulah sebabnya produsen gadget senang berbisnis di Indonesia karena di negara-negara lain seperti India, kecenderungan demikian tidak terjadi. Fenomena ini mencerminkan bangsa kita cenderung lebih memuja “chasing” daripada substansi. Dengan nasihat ini, Anies Baswedan mengharapkan gelar akademik tertinggi doktor ini tidak diperlakukan seperti kemasan (chasing), yang secara formal melekat pada nama penyandangnya, namun tidak tercermin pada produktivitas dan kontribusinya bagi masyarakat luas. (***)
Published at :