People Innovation Excellence

PANDANGAN JOEL FEINBERG TENTANG BATASAN KEBEBASAN BEREKSPRESI

Oleh VIDYA PRAHASSACITTA (Desember 2018)

Pandangan dari Joel Feinberg yang berasal dari tulisannnya yang berjudul the limits of free expression of opinion yang ditulis pada tahun 1975. Tulisan tersebut merupakan bab dalam buku Feinberg yang berjudul Freedom and Fulfillment.

Feinberg menklarifikasi mengenai kebebasan berekspresi yang seharusnya dilindungi dalam First Amendment of United State Constitution. Sangat munafik untuk mengklaim sebagai suatu perlindungan atas kebebasan sementara tidak satu pun mengerti bahwa mereka ditipu oleh semboyan yang dicap untuk kebebasan berbicara sejalan dengan kebebasan tersebut. Apabila membaca secara hati-hati dari United State Constitution and the Declaration of Independent terungkap kealsian dari isi teks tersebut telah diabaikan karena mereka yang menulis teks tersebut tidak membatasi mengenai hak apa yang dianggap benar oleh massa.[1]

Feinberg mengakui akan hak asasi manusia sebagai bagian dari hak universal yang menjadi satu dengan harga diri manusia. Demikian pula kebebasan berekspresi yang diakui oleh Feinberg sebagai sesuatu yang penting dan istimewa sehingga hanya kebutuhan untuk mencegaj bahaya secara langsung dan substansial bagi masyarakat yang dapat mengesampingkan hak-hak istimewa tersebut.

Feinberg mengakui kebebasan berekspresi sebagai sarana untuk mempengaruhi perubahan pikiran yang diinginkan terutama dalam kaitannya dengan demokrasi dan perubahan kebijakan publik. Penting bagi setiap individu untuk menyuarakan pendapatnya sendiri tentang masalah kebijakan publik, tetapi juga penting baginya bahwa ia memiliki akses yang adil terhadap pendapat dan argumen dari semua rekannya (sarana untuk mengeluarkan pendapat juga diperlukan) serta membuka kebenaran agar pemerintah memiliki komitmen untuk memperbaiki kebijakan sosial. Ia setuju dengan pandangan John Stuart Mill dalam On Liberty bahwa opini yang tidak populer, tidak lazim, dan ekstrem, tidak kurang dari yang lain, membutuhkan juru bicara mereka, agar peluang kita menemukan kebenaran dan membuat keputusan yang bijaksana ditingkatkan. Kebebasan berekspresi ini dipergunakan untuk keuntungan dan kepentingan sosial. Oleh karenanya dalam tahap ini tidak ada nilai-nilai yang dapat mengekang kebebasan berekspresi.

Terdapat ruang yang tepat untuk menyalurkan kebebasan berekspresi tersebut. Hal ini tidak hanya berkaitan dengan ruang publik dan privat tetapi juga sarana untuk menyampaikannya. Tepat apabila advokasi publik tentang undang-undang yang mengizinkan billboard cabul secara grafis harus diizinkan. Sebaliknya sikap, atau perasaan dalam pidato atau tulisan, atau apa pun yang “diekspresikan” dalam seni, musik, drama, atau film, maka undang-undang yang membatasi akan tampaknya bertentangan dengan jaminan eksplisit dari First Amendment of United State Constitution.

Pernyataan yang merugikan orang lain seperti memfitnah, mencemarkan nama baik, menghasut untuk melakukan kekerasan, merusak, perbuatan yang menimbulkan bahaya atau pun menginvasi privasi orang merupakan berbahaya dan dilarang. Bahaya di sini selain bahaya langsung terhadap orang-orang, terdapat bahaya lain adalah alasan yang cukup untuk mengesampingkan anggapan yang mendukung kebebasan. Alasan lain itu adalah keamanan nasional.

Menurut Feinberg kebebasan berbicara tidak sepenuhnya bebas tetapi dibatasi hanya untuk kepentingan keamanan nasional. Kedudukan keamanan nasional lebih tinggi dari pada kepentingan publik akan tetapi kemanan nasional tersebut hanya dibatasi pada skala yang benar-benar mengancam. Oleh karenanya manfaat sosial dari kebebasan berbicara yang merupakan hak individu dapat dikesampingkan apabila hal tersebut mempengaruhi kemaman nasional. Sebagaiman dikemukakan oleh Feinberg sebagai berikut:

Only the interest in national safety can outweigh the public interest in open discussion, but it sits on the scale only to the degree that it is actually imperiled. From the point of view of the public interest alone, with no consideration whatever of individual rights, it would be folly to sacrifice the social benefits of free speech for the bare possibility that the public safety maybe somewhat affected.[2]

Secara singkat teori yang dikemukakan oleh Feinberg tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:


REFERENSI:

[1] Angelo. J. Corlett, The Philosophy of Joel Feinberg. The Journal of Ethics, Vol. 10, No. 1/2 (Jan., 2006), p. 133.

[2] Joel Feinberg, Freedom and Fulfillment (Princeton: Princeton University Press, 1992), p. 150-151.


 

 

 

 

 


Published at :
Leave Your Footprint

    Periksa Browser Anda

    Check Your Browser

    Situs ini tidak lagi mendukung penggunaan browser dengan teknologi tertinggal.

    Apabila Anda melihat pesan ini, berarti Anda masih menggunakan browser Internet Explorer seri 8 / 7 / 6 / ...

    Sebagai informasi, browser yang anda gunakan ini tidaklah aman dan tidak dapat menampilkan teknologi CSS terakhir yang dapat membuat sebuah situs tampil lebih baik. Bahkan Microsoft sebagai pembuatnya, telah merekomendasikan agar menggunakan browser yang lebih modern.

    Untuk tampilan yang lebih baik, gunakan salah satu browser berikut. Download dan Install, seluruhnya gratis untuk digunakan.

    We're Moving Forward.

    This Site Is No Longer Supporting Out-of Date Browser.

    If you are viewing this message, it means that you are currently using Internet Explorer 8 / 7 / 6 / below to access this site. FYI, it is unsafe and unable to render the latest CSS improvements. Even Microsoft, its creator, wants you to install more modern browser.

    Best viewed with one of these browser instead. It is totally free.

    1. Google Chrome
    2. Mozilla Firefox
    3. Opera
    4. Internet Explorer 9
    Close