People Innovation Excellence

MENGAPA HARUS ANGKUTAN MULTIMODA?

Oleh NIRMALA (Juni 2017)

Tulisan ini merupakan tulisan lanjutan dari tulisan sebelumnya yang merupakan pengantar tentang apa itu angkutan multimoda di Indonesia (dipublikasikan Mei 2017).

MENGENAL TRANSPORTASI MULTIMODA DI INDONESIA

Dalam tulisan ini, saya secara khusus fokus terhadap mengapa harus diselenggarakan transportasi multimoda. Kenapa bukan unimoda?

Angkutan multimoda sudah merupakan keniscayaan yang harus diikuti jika kita tidak mau tertinggal dalam bidang perdagangan dan logistik. Terlebih lagi mengingat masih sangat rendahnya Logistics Performance Index (LPI) Indonesia.

Alasan pertama mengapa harus menggunakan angkutan multimoda adalah karena di dalam transportasi unimoda, pada setiap tahapan kegiatan diatur dalam dokumen atau kontrak tersendiri sehingga menyulitkan bagi eksporter (consignor) di setiap lini tahapan kegiatan, sementara dalam angkutan multimodal, serangkaian tahapan kegiatan dengan moda yang berbeda hanya menggunakan 1 dokumen kontrak..  Alasan yang kedua adalah karena terdapat tagihan (billing) yang terpisah-pisah untuk setiap kontrak, namun dalam multimodal, tagihan hanya 1. Yang ketiga adalah adanya perbedaan syarat dan tingkat pertanggung jawaban (liability) yang berbeda-beda pada setiap lini tahapan kegiatan sehingga consignor/ harus menghadapi penanggung jawab angkutan yang berbeda-beda.  Keempat, dari sisi biaya (ekonomis), biaya angkutan tinggi serta premi asuransi yang mahal.

Secara ringkas, manfaat angkutan multimoda dapat dirangkum sebagai berikut:

  1. Mengurangi waktu yang hilang pada transhipment point
  2. Mengangkut dengan lebih cepat, menekan kerugian terhadap jarak, mengurangi permodalan
  3. Mengurangi beban dokumentasi, formalitas dan birokrasi
  4. Hemat biaya karena tarif rata-rata dan biaya asuransi menjadi turun
  5. Hanya berurusan dengan 1 agen sebagai penanggung jawab
  6. Menurunkan harga barang
  7. Dan pada akhirnya meningkatkan daya saing barang ekspor di pasar global.

Industri jasa angkutan multimoda terdiri dari segment beberapa kegiatan sebagai berikut:

  1. Pabrik/pergudangan
  2. Pengangkutan ke transshipment point
  3. Barang sampai di transshipment point (stasiun, pelabuhan, bandar udara)
  4. Pengangkutan (main haul) melalui darat, kapal, kereta api atau pesawat terbang
  5. Transshipment point (stasiun, pelabuhan, bandar udara)
  6. Pengangkutan dari transshipment point
  7. Sampai di pengecer/konsumen

Sehingga, keseluruhan kegiatan angkutan multimoda dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Di pabrik/pergudangan, meliputi kegiatan pergudangan/warehousing. penyimpanan/inventory, sortasi, pengepakan, penandaan/marking, pengukuran, penimbangan, stuffing dan stripping.
  2. Pengangkutan ke/dari transshipment point, meliputi pengangkutan melalui angkutan jalan, perkeretaapian, kapal, pesawat dan kombinasinya, asuransi dan klaim asuransi.
  3. Transhipment point (stasiun, pelabuhan, bandar udara) berupa pergudangan/warehousing, bongkar/muat, tally, kepabeanan, karantina, stuffing, stripping, pengurusan dokumen.
  4. Pengangkutan (main haul) melalui darat, kapal, kereta api atau pesawat terbang, mencakup asuransi dan klaim asuransi.

Untuk pengembangan angkutan multimoda, ada beberapa hal penting yang harus dilaksanakan, yaitu:

  1. peningkatan keterpaduan jaringan prasarana
  2. peningkatan keterpaduan jaringan pelayanan
  3. peningkatan kualitas Badan Usaha Angkutan Multimoda (BUAM)

Diharapkan dengan diselenggarakannya angkutan multimoda secara efektif, akan meningkatkan posisi Indonesia dalam Logistic Performance Index (Indeks Kinerja Logistik), yang mana saat ini Indonesia berada di urutan 53 dunia, posisi yang sangat jauh tertinggal dari Negara ASEAN lainnya, yaitu Singapura di posisi 5 dan Malaysia di posisi 25, Thailand di posisi 35, bahkan di bawah Vietnam di posisi 48. Dengan meningkatnya indeks kinerja logistic Indonesia, diharapkan produk ekspor Indonesia dapat lebih bersaing di pasar global. Bukan hanya meningkatkan volume perdagangan internasional, namun secara internal juga akan mendorong perdagangan dalam negeri, sehingga kelangkaan stok dan disparitas harga bahan pokok yang tinggi dapat dihapuskan. (***)



Published at : Updated
Leave Your Footprint

    Periksa Browser Anda

    Check Your Browser

    Situs ini tidak lagi mendukung penggunaan browser dengan teknologi tertinggal.

    Apabila Anda melihat pesan ini, berarti Anda masih menggunakan browser Internet Explorer seri 8 / 7 / 6 / ...

    Sebagai informasi, browser yang anda gunakan ini tidaklah aman dan tidak dapat menampilkan teknologi CSS terakhir yang dapat membuat sebuah situs tampil lebih baik. Bahkan Microsoft sebagai pembuatnya, telah merekomendasikan agar menggunakan browser yang lebih modern.

    Untuk tampilan yang lebih baik, gunakan salah satu browser berikut. Download dan Install, seluruhnya gratis untuk digunakan.

    We're Moving Forward.

    This Site Is No Longer Supporting Out-of Date Browser.

    If you are viewing this message, it means that you are currently using Internet Explorer 8 / 7 / 6 / below to access this site. FYI, it is unsafe and unable to render the latest CSS improvements. Even Microsoft, its creator, wants you to install more modern browser.

    Best viewed with one of these browser instead. It is totally free.

    1. Google Chrome
    2. Mozilla Firefox
    3. Opera
    4. Internet Explorer 9
    Close